Kamis, 28 April 2016

pengaruh orang tua dalam belajar

a.    Pengertian Prestasi 
     Prestasi bisa juga disebut hasil yang telah diraih, jadi prestasi belajar juga merupakan hasil belajar. Menurut Anni (2005: 4) prestasi belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan. Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi untuk mengukur dan menilai apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Pendapat senada tentang hasil belajar seperti dikemukakan oleh Hamalik (2005), hasil belajar akan tampak perubahan aspek dan tingkah laku manusia, aspek-aspek tersebut yakni pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti, dan sikap. Dari pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai baik itu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh dari stimulan pada lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan melalui pembelajaran. Bentuk konkrit prestasi belajar tersebut dapat dilihat dari hasil yang berupa nilai akademik.
b.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar 
     Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaianhasil belajar atau prestasi belajar. Orangtua pun perlu untuk mengetahui apa saja faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar pada anak mereka, sehingga orangtua dapat mengenali penyebab dan pendukung anak dalam berprestasi. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan menurut Djaali, H. dalam sebuah bukunya berjudul Psikologi Pendidikan pada tahun 2007, yaitu:
FAKTOR DARI DALAM DIRI
1.    Kesehatan
Apabila kesehatan anak terganggu dengan sering sakit kepala, pilek, deman dan lain-lain, maka hal ini dapat membuat anak tidak bergairah untuk mau belajar. Secara psikologi, gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena konflik juga dapat mempengaruhi proses belajar.
2.      Intelegensi
Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar anak. Menurut Gardnerdalam teori Multiple Intellegence, intelegensi memiliki tujuh dimensi yang semiotonom, yaitu linguistik, musik, matematik logis, visual spesial, kinestetik fisik, sosial interpersonal dan intrapersonal.
3.      Minat dan motivasi
Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi merupakan dorongan agar anak mau melakukan sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar lingkungan.
4. Cara belajar                     
Perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana bentuk catatan buku, pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar.
FAKTOR DARI LINGKUNGAN
1.      Keluarga
Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.
2.      Sekolah
Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.
3.      Masyarakat
Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik, terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.
4.      Lingkungan sekitar
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.
      c. Pengertian Peran Orang Tua 
   Menurut Edy Suhardono makna dari kata peran adalah suatu penjelasan yang merujuk pada konotasi ilmu sosial, yang mengartikan peran sebagai suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki suatu karakterisasi (posisi) dalam struktur sosial. Sedangkan orang tua adalah orang yang bertanggung jawab dalam satu keluarga atau rumah tangga yang biasa disebut ibu/bapak. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkanbahwa peran orang tua merupakan suatu pengharapan manusia terhadap cara individu tentang bagaimana iaharus bersikap sebagai orang yang mempunyai tanggung jawab dalam satu keluarga,
     d. Peranan orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anak
        Partisipasi orang tua besar pengaruhnya terhadap proses belajar anak dan prestasi belajar yang akan dicapai. Hasil penelitian Baker dan Stevenson menunjukkan bahwa, peran atau partisipasi orang tua memberikan pengaruh baik terhadap penilaian guru kepada siswa. Orang tua mempunyai peran serta untuk ikut menentukan inisiatif, aktivitas terstruktur di rumah untuk melengkapi program-program pendidikan di sekolah sebagaimana yang terjadi di Indonesia. Selain itu, juga dinyatakan bahwa jaringan komunikasi yang dibangun oleh orang tua sangat penting dalam menentukan keberhasilan siswa di masyarakat.
Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap proses belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan atau melengkapi alat belajar, tidak mau tahu bagaimana kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami anaknya dalam belajar dan lain-lain dapat menyebabkan anak kurang atau bahkan tidak berhasil dalam belajarnya. Hasil yang didapatkan, nilai atau prestasi belajarnya tidak akan memuaskan bahkan mungkin gagal dalam studinya. Hal ini dapat terjadi pada anak dari keluarga yang kedua orang tuanya memang tidak mencintai anaknya (Slameto, 1995). Disisi lain, mendidik anak dengan cara memanjakan adalah cara memperhatikan anak yang tidak baik. Orang tua yang terlalu kasihan pada anaknya tidak akan sampai hati memaksa anaknya untuk belajar, bahkan mungkin membiarkan saja jika anaknya tidak belajar dengan alasan segan adalah tindakan yang tidak benar. Karena jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut, anak akan menjadi nakal, berbuat seenaknya saja, pastilah belajarnya menjadi kacau.
Sebaliknya, mendidik anak dengan cara memperlakukan secara keras, memaksa dan mengejar-ngejar anaknya untuk belajar adalah cara memperhatikan anak yang juga salah. Dengan demikian, anak tersebut diliputi ketakutan dan akhirnya benci dengan kegiatan belajar. Bahkan jika ketakutan itu semakin serius, anak akan mengalami gangguan kejiwaan akibat dari tekanan-tekanan tersebut. Orang tua yang demikian, biasanya menginginkan anaknya mencapai prestasi belajar yang sangat baik, atau mereka mengetahui bahwa anaknya bodoh tetapi tidak tahu apa yang menyebabkannya, sehingga anak dikejar-kejar untuk mengatasi kekurangannya.
Salah satu dari peranan orang tua terhadap keberhasilan pendidikan anaknya adalah dengan memberikan perhatian, terutama perhatian pada kegiatan belajar mereka di rumah. Perhatian orang tua memiliki pengaruh psikologis yang besar terhadap kegiatan belajar anak. Dengan adanya perhatian dari orang tua, anak akan lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya pun demikian.
Totalitas sikap orang tua dalam memperhatikan segala aktivitas anak selama menjalani rutinitasnya sebagai pelajar sangat diperlukan agar si anak mudah mentransfer ilmu selama menjalani proses belajar, di samping itu juga agar ia dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal. Perhatian orang tua dalam bentuk laindapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap belajar, pemberian motivasi dan penghargaan, serta pemenuhan fasilitas belajar. Pemberian bimbingan dan nasihat menjadikan anak memiliki idealisme, pemberian pengawasan terhadap belajarnya adalah untuk melatih anak memiliki kedisiplinan, pemberian motivasi dan penghargaan agar anak terdorong untuk belajar dan berprestasi, sedangkan pemenuhan fasilitas yang dibutuhkan dalam belajar adalah agar anak semakin teguh pendiriannya pada suatu idealisme yang ingin dicapai dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.
Bentuk peran serta orang tua terhadap perkembangan prestasi anak antara lain : 1. Memberikan semangat terhadap diri anak akan pentingnya suatu pendidikan untuk masa depan mereka. 2. Sebagai fasilitator terhadap segala kegiatan mereka. 3. Menjadi sumber ilmu dan pengetahuan dalam keluarga. 4. Memberikan motivasi kepada anak untuk selalu meningkatkan prestasi belajar mereka. 5. Sebagai tempat bertanya dan mengaduh terhadap hal-hal yang menjadi permasalahan anak. 6. Memberikan arahan yang jelas untuk masa depan anak-anaknya. Dengan peran serta orang tua tersebut maka kemajuan dan peningkatan prestasi belajar anak di sekolah dapat terus meningkat, seiring dengan bertambahnya usia dan daya nalar anak. Pemberian tugas kepada anak dapat melatih mereka untuk dapat bertanggung jawab terhadap diri mereka dan kepada orang lain. Kurangnya peran serta orang tua dapat menjadikan anak sebagai jiwa atau pribadi yang merasa tidak diabaikan, merasa tidak berguna dan bahkan cenderung untuk menyalahkan orang lain dalam tindakannya di masyarakat. Mereka yang kurang mendapat dukungan dari orang tua menganggap bahwa orang tua mereka tidak peduli terhadap mereka dan cenderungmemberi jarak antara mereka dengna orang tua mereka.
          e. Masalah yang dihadapi orang tua dalam upaya peningkatan prestasi belajar anak.
Permasalahan umum yang dialami oleh setiap orang tua dalam memberikan dukungan terhadap anak-anaknya banyak dikarenakan kesibukan mereka mencari nafkah, mereka berdalih bahwa mereka tidak mempunyai waktu untuk sekedar membantu mengerjakan pekerjaan rumah (PR) bagi anaknya. Orang tua merasa bahwa waktu yang mereka miliki tidak sampai atau tidak mencukupi untuk memberikan bimbingan bagi anaknya, waktu semuanya dihabiskan untuk bekerja dan bekerja. Selain permasalahan di atas, kendala Sumber Daya Manusia (SDM) orang tua menjadi penyebab kurangnya mereka dalam ikut serta meningkatkan prestasi anaknya. Banyak orang tua yang tidak mengenyam pendidikan tinggi, bahkan tidak sedikit mereka yang tidak bersekolah sama sekali. Umumnya mereka adalah orang tua tempo dulu atau orang tua yang hidup di tempat-tempat pedalaman atu desa yang masih belum maju.   
              f. Pemecahan masalah yang berkaitan dengan upaya peningkatan prestasi   belajar.
 Peran serta orang tua hendaknya sedini mungkin diterapkan pada anak-anak mereka, ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi anak-anak agar menjadi pribadi yang maju dan bertanggung jawab. Seberat apapun permasalahan mereka pasti dapat dilalui apabila mendapat dukungan dan bantuan dari orang tua. Sebagai orang tua hendaknya menanamkan semangat dan disiplin kepada anak-anak mereka agar dapat berprestasi di sekolah dan kedisiplinan menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan. Kemandirian bukan berarti tanpa dukungan dari orang lain, namun kemandirian adalah usaha untuk menjalankan atau melaksanakan segala pekerjaan dengan mengandalkan kemampuan sendiri dengan dukungna dan dorongan dari orang lain.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar